Sektor 22 Citarum Harum Cek Pengolahan Limbah Dua Pelaku Usaha Di Jalan Citarum

TNI Polri1619 Dilihat

Bandung, sekilasbandungraya.com – Pastikan tidak terjadi kebocoran limbah lemak sisa cucian dapur yang di gelontorkan ke aliran sungai (brandgang), Sektor 22 Citarum Harum laksanakan pengecekan ke dua pelaku usaha yang berada di Jl. Citarum Kota Bandung. Rabu, 22 Januari 2025.

Pantauan dilokasi guna memastikan aduan masyarakat perihal pencemaran lingkungan Sektor 22 Citarum Harum yang di wakili oleh PasiOps Lettu Inf Jukiman Naibaho serta di dampingi Dansub 4 Pelda Cece Supriyadi dan anggota, secara langsung pengecekan ke area brandgang pembuangan akhir pelaku usaha tersebut.

Baca Juga  Sektor 7 Citarum Harum Rapat Bersama PT Mahameru Perihal Pipa Melintang Di Oxbow Rancamanyar

Dari hasil pengawasan, Sektor 22 Citarum Harum banyak menemukan lemak sisa pencucian yang ikut terbuang ke brandgang, oleh karena itu Sektor 22 Citarum Harum langsung mendatangi Iga Galabag dan Alas Daun.

Dari apa yang menjadi pokok permasalahan, Sektor 22 Citarum Harum mengingatkan kepada ke dua pelaku usaha tersebut untuk segera mengelola limbahnya dengan benar, jangan sampai warga masyarakat sekitar merasa dirugikan dengan aroma yang tidak sedap yang di sebabkan oleh lemak yang terbuang tersebut.

Usai giat, Lettu Inf Jukiman Naibaho mengatakan, kami hadir ke lokasi pelaku usaha karena di waktu sebelumnya sempat dilaksanakan diskusi antara Satgas, unsur wilayah, warga dan pelaku usaha.

Baca Juga  Atasi Banjir dan Percepat Penataan Sungai Citarum, Sektor 7 Gunakan Excavator, Keruk Sedimentasi

“Dimana pada saat diskusi, titik permasalahannya adalah terkait pencemaran lingkungan, oleh karena itu selaku Satgas tentunya harus memastikan kebenaran informasi, dari pihak mana yang memang kerap menggelontorkan atau mengalami kebocoran, sehingga lemaknya masuk ke brandgang,” jelasnya.

Namun, lanjut PasiOps Sektor 22 Citarum Harum, kami coba ambil sample air pada outlet (pembuangan akhir) menunjukan pH di angka 6, namun kondisinya keruh dan berbau serta masih ditemukan adanya lemak di brandgang.

“Jadi kami sarankan, agar tidak terjadi kebocoran ke brandgang, yang membuat warga komplain, agar bisa bekerja sama dengan pihak ke 3 yang sudah terverifikasi oleh pemerintah, sehingga semua hasil limbah bekas cucian dapurnya tidak masuk ke brandgang,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *