Mendagri: Lulusan IPDN-Kemendagri Harus Mampu Bekerja Efisien dan Profesional

Pendidikan164 Dilihat

Sumedang, Sekilasbandungraya.com – IPDN Kemendagri telah selesai mewisuda 1.221 orang praja, di gedung Balairung Rudini Kampus Jatinangor Kabupaten Sumedang, Senin (29/7/2024).

Menteri Dalam Negeri Prof. H. Moh. Tito Karnavian, Ph.D meminta lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), mampu menjadi birokrat Pemerintah yang bekerja secara efisien dan profesional. Tito berharap para lulusan IPDN mampu memperkuat landasan knowledge dan berpikir secara ilmiah.

Hal itu disampaikan Tito usai Sidang Terbuka Senat IPDN dalam Rangka Wisuda Program Doktor Ilmu Pemerintahan, Program Magister Terapan Studi Pemerintahan, dan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan Tahun Akademik 2023/2024.

“Saya punya harapan besar kepada para wisudawan IPDN ini untuk dapat memiliki kompetensi, knowledge sesuai kaidah ilmiah serta mampu mengimplementasikan pengetahuannya tersebut ke dalam kehidupan nyata,” ujarnya.

“Tidak ada salahnya berbahagia menjadi sarjana, namun yang terpenting harus menggunakan keilmuannya sebab dalam menyelesaikan beragam masalah secara ilmiah, sesuai dengan metodologi yang selama ini diajarkan,” imbuh Tito didampingi Rektor IPDN, Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo., M.M.

Tito menegaskan hal terpenting dari kelulusan bukanlah gelar semata, melainkan cara dan pola berpikir yang benar.

“Wisuda ini merupakan memontum lahir akademisi baru dalam ilmu pemerintahan yang dapat memperkokoh pemerintahan kita. Saya bangga karena IPDN telah melahirkan sarjana ilmu pemerintahan, tentu ini sangat penting bagi negara karena salah satu unsur penting dari negara adalah pemerintahannya,” kata dia.

Baca Juga  Agar Karir Dosen Melesat, LPPM Universitas Moestopo Dorong Penulisan Buku

Menurut Tito, kesuksesan IPDN adalah kesuksesan Kemendagri.

“IPDN berhasil membuktikan sebagai salah satu dapur ilmu pemerintahan untuk ke beberapa kalinya. Bagi Kemendagri saya selaku Mendagri di mana IPDN merupakan satu komponen dari Kemendagri. Tentu kebanggaan tersendiri karena kesusksesan IPDN merupakan kesuksesan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai induk organisasi,” kata dia.

Menurut Tito, keberadaan IPDN ini mampu melahirkan pemikir-pemikir akademisi baru. Selain menghadirkan akademisi baru, pada program S2 serta S3-nya pun turut berperan dapat memperkokoh pemerintahan Indonesia.

“Ini tentu membanggakan bagi negara karena pada hari ini telah lahir 1.221 pemikir-pemikir akademisi baru dalam pemerintahan, khususnya yang S1, dan adanya S2 dan S3 semakin memperkuat serta memperkokoh pemerintahan kita, karena satu negara dikatakan negara memiliki empat syarat yang pertama adanya pemerintah, adanya rakyat, adanya teritorial dan yang terakhir pengakuan negara lain,” beber Tito.

Mendagri juga menekankan untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, tidak hanya dengan mengandalkan ilmu politik, tetapi juga harus diimbangi ilmu lain, seperti sosial, budaya, dan ekonomi.

Baca Juga  SMKN 3 Bandung Paparkan Program Kerja, Pentingnya Peranan Sekolah, Keluarga dan Masyarakat

“Harus dilengkapi juga dengan kemampuan lain, disiplin ilmu yang lain seperti ilmu sosial, ilmu budaya, bahkan karena menangani keuangan daerah, ilmu tentang finance, ekonomi juga harus dikuasai,” jelas Tito.

Sementara itu, Rektor IPDN Hadi Prabowo menyebut, dari total 1.221 yang telah diwisuda terdapat beberapa program studi diantaranya, wisuda program doktoral sebanyak 60, magister penerapan ilmu pemerintahan sebanyak 82 wisudawan, serta sarjana ilmu terapan pemerintahan sebanyak 1.079 wisudawan.

“Hari ini IPDN telah mewisudakan sebanyak 1.221 yang terdiri atas doktor ilmu pemerintahan 60 wisudawan, kemudian program magister penerapan ilmu pemerintahan 82 wisudawan, kemudian sarjana ilmu terapan pemerintahan sebanyak 1.079,” kata Hadi Prabowo.

Usai diwisuda, kata Hadi, untuk wisudawan program sarjana masih akan dilakukan tahap pelantikan sebagai aparatur sipil negara. Setelah dilantik, para wisudawan tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada Kemendagri untuk penempatan tugas serta mulai disalurkan nantinya ke daerah.

“Setelah dilantik 1.079 program sarjana akan kami serahkan kepada sekertaris jenderal Kementerian Dalam Negeri guna penempatan dan mulai pelaksanaan tugas baik kementerian maupun sekertaris daerah provinsi untuk penempatan dan pelaksanaan tugas pengabdian di lingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten maupun kota,” pungkas Hadi.

Wisudawan asal Provinsi Lampung, pada Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan yakni Saddam Al-Yasri Firstya, S.Tr.I.P berhasil menjadi lulusan terbaik dari 1.079 wisudawan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan dengan IPK 3,87, dengan hasil tersebut Ia diberikan penghargaan Kartika Astha Brata.

Baca Juga  Rektor IPDN Menegaskan Kepada Seluruh Kader Pemerintahan untuk Siap Menghadapi Perkembangan Teknologi Informasi

Sedangkan 9 orang lainnya diberikan penghargaan Kartika Sapta Abdi Praja I sebagai lulusan terbaik Sarjana Terapan di program studi masing-masing, kesembilan orang tersebut yakni Afrina Nurlaili Hanifah, S.Tr.I.P., IPK 3,86 asal pendaftaran Provinsi Jawa Timur, Arda Geby Ayu Salsa, S.Tr.I.P., IPK 3,83 asal pendaftaran Provinsi Bangka Belitung, Nurul Aryani Husain, S.Tr.I.P., IPK 3,81, asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Tengah.

Margareta Patricia Mardianus, S.Tr.I.P., IPK 3,80 asal pendaftaran Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ahmed Nur Prastowo, S.Tr.I.P., IPK 3,80 asal pendaftaran Provinsi Yogyakarta, Novita Roma Uli Manurung, S.Tr.I.P., IPK 3,77 asal pendaftaran Provinsi Riau, Nur Indah Aminanti Putri, S.Tr.I.P., IPK 3,76 asal pendaftaran Provinsi Jawa Timur, Agnes Andrea Damayanti, S.Tr.I.P., IPK 3,75 asal pendaftaran Provinsi Jawa Tengah dan Wanikmal Wakil, S.Tr.I.P., IPK 3,73 asal pendaftaran provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pelantikan para wisudawan menjadi Pamong Praja Muda CPNS akan dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2024 mendatang. Rencananya, dilakukan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *