Rumah sakit tersebut akan secepatnya beroperasi dengan pelayanan serba canggih penuh teknologi.
Atas hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meninjau bangunan tersebut yang sudah rampung dan tinggal pengoperasian saja.
“Alhamdulilah kita lihat ada 1 rumah sakit khusus jantung dan pembunuh darah menerapkan smart teknologi. Semua berintegrasi baik fasilitas hingga pencegahannya,” tuturnya di sela-sela peninjauan, Senin 3 Januari 2022.
Dengan demikian, kata Yana Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung dan mendorong agar fasilitas tersebut cepat beroperasi.
“Pemkot Bandung mendukung dan mendorong supaya tempat ini beroperasi. Pada dasarnya pemerintah kota mengapresiasi, ” aku Yana.
Ia berharap, rumah sakit menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sehingga bisa menghindari kontak langsung bersama orang.
“Di tengah pandemi ini kita seminimal mungkin meminimalisir terjadi kontak antara pihak dilayani dan melayani. Dengan penerapan teknologi ini bisa mendukung,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur RSJP Paramarta, dr. Mega Febrianora, SpJP, FIHA menerangkan, konsep rumah sakit tersebut adalah smart hospital, mengusung visi misi Kota Bandung yang smart city.
“Ini agar Kota Bandung super juara. Dari awal sampai pulang pasien ini bisa lihat. Untuk daftarnya digital nanti juga fasilitasnya konsep digital dengan teknologi. Semua standar internasional, bisa menjamin memberikan pelayanan terbaik,” bebernya.
Bukan hanya fasilitas juga, obat-obatan pun bisa dilayani dengan baik. Serta penggunaan BPJS hingga asuransi swasta.
“Tidak hanya fasilitas, juga pelayanan untuk obat juga. kita gunakan BPJS dan asuransi swasta akan dikerjasamakan,” jelas Mega.
Untuk SDM pun terseleksi dengan baik, di tempat tersebut terdapat berjumlah 60 orang dengan sejumlah dokter spesialis.
“Di sini mampu menampung 38 kasur. Semua kondisi pasien terpantau dari rumah sakit, ” katanya.
(Red)