Rayakan World Cerebral Palsy Day 2024, Ratusan Anak Unjuk Kabisa

Berita22 Dilihat

Bandung, sekilasbandungraya.com – Yayasan Anak Bunda Istimewa merayakan World Cerebral Palsy Day, atau hari cerebral palsy dunia. Ratusan anak penyandang Cerebral Palsy hadir untuk memeriahkan rangkaian acara, yang diisi oleh berbagai kegiatan.

Hadir sebanyak 404 anak penderita Cerebral Palsy (CP) se- Bandung Raya antusias mengikuti perayaan World Cerebral Palsy Day 2024, yang berlangsung di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Minggu (20/10/2024).

Beragam kegiatan warnai penyelenggaraan acara yang digagas oleh Yayasan Anak Bunda Istimewa. Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kondisi cerebral palsy dan memperkuat solidaritas antar anak-anak CP.

Ketua Yayasan Anak Bunda Istimewa sekaligus Pembina Komunitas Keluarga Cerebral Palsy Bandung Raya, Rika Yulianti, menuturkan, acara tersebut merupakan bentuk semangat dan wujud kebersamaan antar orang tua yang memiliki anak penyandang Cerebral Palsy.

Baca Juga  Tunjukkan Artikel ini ke Kasir, Dapatkan Promo Mengejutkan di Golden Bay Live Seafood

Rika menyebut, pihaknya ingin mengampanyekan Cerebral Palsy sebagai salah satu bentuk disabilitas yang memiliki keunikan tersendiri.

“Cerebral Palsy adalah kondisi kelumpuhan otak yang memengaruhi kemampuan fisik, mental, dan kognitif anak. Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih memahami dan mendukung mereka,” jelas Rika.

Pada kegiatan tersebut, anak-anak CP juga saling unjuk bakat dan kemampuan mereka dalam berbagai kegiatan. Di antaranya menunjukkan kemahiran dalam mengaji, bernyanyi, bermain angklung, menari topeng, peragaan busana, hingga membaca puisi.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak CP bisa saling mengenal, berbagi pengalaman, dan merasa lebih diterima oleh lingkungan mereka,” kata Rika.

Acar tersebut mendapat dukungan penuh dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (Perdosri) Jabar, yang memberikan edukasi tentang cara-cara tepat mendampingi anak-anak CP, termasuk pustaklana yang khusus memberikan pendampingan.

Baca Juga  Bandung Creative Hub Sediakan Fasilitas Band GratisĀ 

“Orangtua tentu perlu secara rutin berkonsultasi dengan dokter dan melakukan terapi di rumah. Penting juga untuk mengajarkan anak-anak kemandirian sesuai kemampuan mereka,” ujarnya.

Rika berharap, ke depannya bisa terus bersinergi dengan semua pihak, khususnya pemerintah dalam memberikan pendampingan dan perhatian terhadap masyarakat atau keluarga yang memiliki anak-anak penderita CP.

“Di dinas kan ada program Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM), mudah-mudahan ke depannya setiap kota/kabupaten bisa optimal, sehingga semua anak-anak terberdayakan,” tutup Rika.

Melalui acara tersebut, anak-anak penderita CP tidak hanya menunjukkan bakat dan kemampuannya, tetapi juga menegaskan dengan dukungan yang tepat, mereka dapat berkembang dan mencapai potensi terbaik.

Baca Juga  "BS" dan "TR" Ditetapkan Jadi Tersangka Atas Kasus Berita Bohong

Salah satu orangtua yang hadir, Ilmayasari, menceritakan perjalanan anaknya yang didiagnosis CP pada usia empat bulan. Saat itu, ia menyadari ada yang berbeda lantaran perkembangan sang anak tidak seaktif anak-anak seusianya.

“Setelah berkonsultasi dengan dokter anak dan dokter saraf, dia didiagnosis CP. Kami aktif menjalani terapi di rumah dan mengikuti saran dari terapis,” terang Ilma.

Ilma yang saat ini tergabung dengan Komunitas Keluarga Cerebral Palsy Bandung Raya, berharap World Cerebral Palsy Day bisa menjadi jalan bagi anak-anak penderita CP mendapat pengakuan yang sama.

“Harapannya hari World Cerebral Palsy Day ini bisa mewujudkan hak, aksesibilitas,serta kesempatan yang setara bagi anak-anak CP di Indonesia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *