Bandung, Sekilasbandungraya.com – Sektor 22 Bersama SKPD Sosialisasi Penataan Bangunan Liar di bantaran Sungai Cicadas sepanjang Jl. Babakan Surabaya bertempat di Aula Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. Kamis (17/02/22).Turut hadir, Dansektor 22 Satgas Citarum Harum, BBWS Citarum, Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang, Dinas Sumber Daya Air, dan Bina Marga, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Satpol PP Kota Bandung, Polsek Kiaracondong, Danramil Kiaracondong, Dansub 05 Beserta Anggota, Lurah Babakan Sari, Lurah Babakan Surabaya, Komunitas PKL Kecamatan Kiaracondong dan Para Pemilik Bangunan di bantaran kali Cicadas.Camat Kiaracondong Dra. Rina Dewiyanti, M.Si menyampaikan, bersama Dansektor 22 dan SKPD sosialisasi program Citarum Harum, yang di utamakan sekarang pada penataan sepadan sungai di wilayah Kecamatan Kiaracondong.
“Hari ini hadir dari dua kelurahan yakni kelurahan Babakan Sari dan Babakan Surabaya 50 PKL penghuni bangunan di bantaran Sungai Cicadas yang sudah kami berikan sosialisasi, yang situasinya sangat kondusif antara Sektor 22 Citarum Harum bersama warga yang mengharuskan warga sebelum hari raya sudah meninggalkan lokasi bantaran sungai yang akan segera di tata”. Katanya.Ia berharap, jajaran Citarum Harum di bawah pimpinan Dansektor 22, akan terus exis di dalam penataan ini sampai tercapai masyarakat yang nyaman, tertib dan keindahan di wilayah dapat tertata.
“Semoga program citarum harum berjalan lancar di wilayah Kecamatan Kiaracondong, kami ucapkan terimakasih dan mendukung program Citarum harum”. Harap dia.
Kepala UPT DAS SDABM Kota Bandung Erni Setiawati, S.Sos., M.Si. Menambahkan, Kegiatan ini merupakan kegiatan awal dengan mensosialisasikan terlebih dahulu kepada para PKL yang mendirikan bangunan di sepadan sungai Cicadas.“Tugas kita mengfungsikan kembali fungsi sungai agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, Serta fungsi bahu jalan yang mana bisa kita tata menjadi taman kota demi kelancaran lalu lintas yangbada di jalan tersebut”. Katanya.
Sosialisasi hari ini, Erni menyampaikan, berjalan humanis, warga juga banyak yang menyadari kalau mereka tidak memiliki legalitas dan mereka siap untuk membongkar secara mandiri.
“Dengan cara humanis, mereka menyadari dan siap untuk membongkar secara mandiri”. Pungkasnya.
(Red)