Plt. Wali Kota mengungkapkan, peringatan ini menjadi momentum untuk mendorong perempuan Indonesia menjadi perempuan yang berdaya dan setara kedudukannya. “Maka kita semua baik perempuan maupun laki-laki harus mendorong perempuan di segala bentuk dalam sektor pembangunan,” imbuhnya.
Pada peringatan ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan, Forkopimda Kota Bandung, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna, Plt. Ketua TP-PKK Kota Bandung Yunimar, dan Siti Muntamah Oded M. Danial.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Rita Verita mengungkapkan, untuk mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung di dalam sejarah perjuangan kaum perempuan terutama kepada generasi muda, DP3A telah menggelar berbagai macam lomba dan talkshow.
Di antaranya pada 10-18 Desember 2021 diadakan lomba video pendek bagi pelajar dan mahasiswa dengan tema “Pahlawan Perempuan di Mata Anak Bangsa”. Kemudian talkshow tentang perempuan meningkatkan ekonomi keluarga dan dihadiri oleh 30 perempuan kepala keluarga se-kecamatan Kota Bandung.
“Lalu 17 Desember kami telah memberi bantuan kepada Panti Sosial Budhi Pertiwi, Wisma Lansia JS Nasution dan Panti Asuhan Puncuk Selatan,” terangnya.
Sedangkan Plt. Ketua TP-PKK Kota Bandung, Yunimar mengatakan, peringatan tersebut tidak boleh hanya seremoni semata, melainkan harus menjadi alarm agar semua pihak turut memperhatikan hak-hak perempuan terutama kaum ibu.
“Karena perempuan butuh perlindungan terutama dari pandangan sebagian orang yang masih menyepelekan dan menganggap perempuan kaum lemah,” tuturnya.
Ia juga berpesan kepada kaum perempuan terutama para ibu agar tidak patah semangat untuk menjadikan anak-anaknya menjadi orang yang hebat. “Selamat Hari Ibu untuk kita semua, untuk para ibu hebat, dan ibu tangguh dimanapun berada,” ucapnya.
Turut hadir pula Popong Otje Djundjunan dan Nani Suryani Dada Rosada. Popong Otje Djundjunan mengatakan, peringatan Hari Ibu bukan hanya untuk mereka yang telah memiliki anak saja, melainkan untuk seluruh perempuan di Indonesia.
Penetapan Hari Ibu berdasarkan peristiwa Kongres Perempuan yang terjadi pada 22 Desember 1928. “Hari Ibu di negara lain itu mothers day, hanya untuk ibu. Sedangkan di Indonesia, hari ibu. Itu adalah hari pernyataan wanita Indonesia menyatakan dirinya ‘oke kaum pria kami siap bergandengan tangan, berdiri sama sejajar untuk sama-sama membangun bangsa dan negara,” tuturnya.
Sumber : Prokopim Kota Bandung
Hari Ibu, Plt. Wali Kota Bangga dengan Kaum Ibu dan Perempuan
Kota Bandung, Sekilasbandungraya.com – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyatakan rasa bangganya melihat kemajuan yang diraih kaum ibu dan perempuan saat ini. Apalagi sejak dulu perempuan Indonesia dengan gagah telah berjuang menembus batas-batas sosial untuk memperjuangkan hak-haknya dan meraih kemerdekaan.