Bandung, Sekilasbandungraya.com – Dansektor 22 Satgas Citarum Harum bersama dinas terkait dan unsur kewilayahan memeriksa dan meninjau secara intensif Kolam Retensi Gedebage Bandung, Selasa (14/12/21).
Turut hadir BBWS Citarum, DAS DPU Kota Bandung, DLHK Kota Bandung, Camat Panyileukan, Dansub 11 Satgas Citarum Harum Sektor 22 dan Unsur kewilayahan lainnya.
Dansektor 22 Satgas Citarum Harum Kol Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P, menyampaikan, kegitan tersebut, dalam rangka untuk melakukan pemantauan penanganan mitigasi banjir khususnya di daerah area kolam retensi yang ada di wilayah pasar Gedebage.
“Gedebage itu pengelola sumber limbah pasar, setiap pada musim penghujan yang saat ini apabila hujan cukup tinggi, sampah yang belum terangkut ke Sarimukti tentunya akan berpengaruh pada aliran sungai Cipamulihan, termasuk kolam retensi sebagai wadahnya, itu akan berdampak pada pencemaran, banjir ke jalan sampai ke jalanĀ Soekarno hatta”. Ujar Dansektor.
“Mari kita sama-sama mendukung kegiatan untuk penataan masalah sampah, dengan gotong royong secara mandiri hasil kesepakatan dari rapat yang telah kita koordinasikan sebelumnya”. Tambanhya.
Dansektor menegaskan, Pulau sampah ini dari pasar, pedagang itu harus partisipasi dan mendukung kegiatan pasar dengan managemen dan tata kelola di PD Pasar, itu sebagai penopang managemen sehingga mereka mengikuti apa yang ada.
“Tata kelola perlu di tata secara berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga menjadi satu managemen jadi nantinya tidak bermain masing masing, untuk pasar kita tidak mematikan tapi menghidupkan cuman dengan organisasi dan tata kelola yang terpimpin dan satu arah managemennya sehingga satu pintu pemanfaatkan secara bersama”. Tegas Dansektor.
Sementara itu, Kepala UPT DAS DPU Kota Bandung Erni Setiawati, S.Sos., M.Si., menyampaikan, Kegiatan tersebut, dalam rangka penanganan sampah pasca banjir di Gedebage dua hari yang lalu.
“Memang sampah yang ada di kolam retensi Cipamulihan Gedebage, volumenya cukup besar dan hari ini kita tangani bersama-sama dengan DLHK kota Bandung”. Ujarnya.
Menurutnya, sampah yang telah dikeruk baik dari dalam kolam retensi maupun dari jalan, notabennya itu sampah dari pasar.
“Barusan juga kita lihat Dump Truck sudah 3 x balikan mengangkut sampah pasar cuma kita kesulitan untuk pembuangannya”. Tuturnya.
Maka dari itu, Erni mengatakan, permasalahan sampah, DPU Kota Bandung bekerja sama dengan DLHK Kota Bandung, untuk penanganan pembuangannya.
kita yang mengangkat sampah dari dalam kolam retensi dan sampah itu DLHK yang menarik dan membuangnya ketempat pembuangan”. Katanya.
Kalau untuk sendimen, Erni menjelaskan, dihasilkan karena memang di atasnya banyak hutan-hutan yang sudah gundul. Maka setelah hujan ke bawah banyak membawa sedimen dan tertampung di kolam retensi.
“Kalau sedimen memang tugas kita dan kita buang, ke lokasi-lokasi yang memang membutuhkan pengurugan”. Pungkasnya.
(Red)